Bunkasai atau festival budaya Jepang adalah acara tahunan yang diadakan mahasiswa sastra Jepang Unand. Tujuan untuk mengenalkan budaya Jepang di khalayak ramai. Pada tahun ini kembali digelar mulai dari tanggal 4-6 mei 2015. Seperti biasa berbagai macam perlombaan penampilan dan juga banyak stand stand yang menarik.
Beberapa perlombaan diantaranya singing contest, cosplay, dance competition, dan juga lomba jejepangan seperti cerdas cermat, kana contest, lomba mading dll.
Stand-stand yang hadir juga beraneka ragam mulai dari stand makanan jepang, takoyaki, pempek, es krim, masakan indonesia, jamur crispi bahkan ada yang jual teoppoki masakan korea serta berbagai minuman yang menggugah selera. Juga ada stand games jepang, obake yashiki, yukata, aksesoris, komunitas, maid cafe, papercraf, taman bacaan, origami dan banyak lagi.
Penampilan-penampilan yang dihadirkan dari tahun ke tahun juga semakin menarik. Banyaknya pertunjukan yang juga turut mengundang beberapa komunitas di Padang. Terakhir ditutup dengan penampilan soran boushi dari panitia yang berjumlah 40 orang lebih dan sangat meriah.
Dibanding tahun tahun sebelumnya, beberapa perubahan ditahun ini yaitu semakin banyaknya stand stand yang hadir terutama stand makanan. Selain itu juga bunga sakura yang sangat indah dan lebat yang dihiasi dengan pencahayaan. Panggung utama pun juga menggunakan lighting yang membuat penampilan berbagai acara jadi semakin menarik.
Seperti biasa pengunjung yang selalu rame dan membludak pada hari ke-3 membuat suasana di bunkasai ini penuh sesak.
Sebagai alumni sastra Jepang Unand, saya sangat bangga acara ini terus digelar setiap tahunnya dan terus mengalami peningkatan. Tentunya selain meningkatnya pengunjung dan peminat berharap juga semakin meningkatkan kualitas baik dari segi penampilan acara, management waktu, lomba dll.
Selain itu yang paling penting, dibalik kegiatan yang bertujuan untuk mengenal budaya Jepang, berharap dengan masyarakat mengenal hal positif dari Jepang, bisa menumbuhkan serta meningkatkan rasa cinta kita kepada Indonesia.
Efni Nelasari