Lanjutan kisah Winter Holiday Japan
Si
mbak jawab, “iyahh, aku dari bandung, mau ke kanazawa ketemu suami disana”.
Dalam hati aku bergumam, wah asik banget punya suami kerja di Jepang. Jadinya simbak bisa liburan kesana. hehhee.
Cerita-cerita ternyata si mbak juga baru pertama kali ke Jepang. lagi-lagi tanyain soal aku yang ke Jepang ngapain dan sendiri aja. Rata-rata sih kebanyakan orang mengira aku mahasiswa asing yang mau kuliah di Jepang.
Ini lagi jalan menuju pesawat ke Kansai.. Lumayan jauh juga..
Setelah tertidur kembali, sekitar pukul 4 perut aku keroncongan dan mulai kelaparan. Merogoh isi tas aku mengambil sepotong roti yang dibelikan mama untuk aku makan selama di pesawat. Namanya penerbangan hemat dengan air asia, untuk urusan makan aja kita juga mesti ada biaya tambahan. Gak peduli sih yang penting bisa sampai di Jepang dulu. Lagi-lagi kembali mencoba buat tidur, dan setalah makan pun aku bisa tidur nyenyak dan beneran ngantuk banget.
Sekitar pukul 6 fajar pun mulai menyinsing. Dari atas pesawat dan atas awan untuk pertama kalinya aku melihat fajar yang begitu indah. Subhanallah banget lah. Saat itu aku sangat bersyukur bisa melihat kehebatan ciptaan Tuhan yang seperti ini. Pramugari pesawat mulai berkata kalau sebentar lagi akan sampai di bandara Kansai. Seketika saat itu air mata ku menetes, antara haru, senang, dan sangat bahagia aku akan segera sampai ke negri matahari terbit. Negeri yang bagaikan mimpi bisa aku tempuh.
Selesai
makan aku kembali cari tempat buat nongkrong dan nunggu buat chek-in ke Kansai - Osaka. Lumayan
lama juga ternyata. Sekitar pukul 11 malam akhirnya aku bisa chek-in. Udah gak
sabaran kali rasanya pengen cepat-cepat berangkat. Hiihehe.
Awalnya lihat sekeliling belum ada yang datang buat chek-in. Aku langsung aja bertanya ke petugas yang saat itu lagi kerja kalau ini bener apa gak counter chek-in yang buat penerbngan ke kansai. Tu bapak bilangnya bener dan mempersilahkanku untuk segera chek-in.
Awalnya lihat sekeliling belum ada yang datang buat chek-in. Aku langsung aja bertanya ke petugas yang saat itu lagi kerja kalau ini bener apa gak counter chek-in yang buat penerbngan ke kansai. Tu bapak bilangnya bener dan mempersilahkanku untuk segera chek-in.
Saat
itu aku orang pertama yang chek-in buat penerbangan ke Kansai – Jepang. lihat
sekliling masih belum kelihatan orang-orang yang ikutan chek-in. Akhirnya satu
dua orang pun bermunculan. Aku pun langsung chek bagasi.
Saat
chek-in pun aku sempat ragu, ini kuq orang yang chek-in dikit yahh? Aku
bertanya lagi ke petugasnya, “Pak, yang berangkat ke Kansai hari ini ramai kan?” si
bapak langsung cek dan bilang lumayan rame. Sempat ragu juga kenapa yang
chek-in baru dikit. Yahhh karena aku yang chek-in kecepatan juga kali yah.
Hohohohoh.. *gubrakk deh*
Saat
chek-in di KL petugasnya bertanya, “Sendirian aja dek? Orang tuanya mana?”.
Saat dengar itu aku langsung kaget, sendirian? Orang tua? Hello pakk aku udah
21 tahun kali pak. Mau 22 tahun malahan. Ckckkcc. Lagi-lagi aku diajukan pertanyaan yang sama. Jangan bilang tu bapak juga masih
mengira aku anak sekolahan, karena tampang aku emang masih lucu-lucu imut
gimana gitu. *digampar pembaca*.
Aku
langsung aja jawab, “Iya Pak sendiri aja”, jawabku cengir. Si bapak nanya lagi
sambil lihat pasport, “Udah kuliah yahh ternyata, ke Jepang ngapaen? Pertukaran
pelajar?”. Dalam hati aku senyum bangga juga dikira masih kecil dan bisa ke
Jepang sendiri, Cuma pergi liburan lagi. Ckkckc..
Kembali
aku menjawab pertanyaan si bapak dengan wajah penuh senyum bahagia, “Iya Pak,
ke Jepangnya Cuma liburan ketemu teman”.hehhe.
“Wahhh,
liburan aja yahh? Hebat juga. Trus di Jepang nanti temanya nugguin kan?” tanya
si bapak lagi.
Seketika
aku mikir lagi, ini bapak emang pengen tau banget, atau meragukan aku, atau
emang iseng aja nanyain biar terkesan ramah? Ckckkcc.
Dengan penuh bahagia dan senyum merekah aku kembali menjawab, “Iya Pak, nanti dia langsung jemput aku di bandara Kansai”, jawabku sambil cengengesan.
Dengan penuh bahagia dan senyum merekah aku kembali menjawab, “Iya Pak, nanti dia langsung jemput aku di bandara Kansai”, jawabku sambil cengengesan.
Akhirnya
si bapak selesai juga chek chek dan segala pertanyaannya. Sambil bilang
“Hati-hati di jalan yaahh, selamat liburan”. Langsung jawab “Terimakasih”
akupun segera menuju tempat selanjutnya.
Masih suasana di ruang tunggu Lcct
Masih suasana di ruang tunggu Lcct
Menuju
gate penerbangan ni hati semakin dag dig dug dear pengen cepat-cepat sampai di
Kansai. Karena penerbangannya masih lama sekitar jam 1, saat itu masih sekitar
pukul 12 waktu Malaysia. Aku pun cari tempat duduk sambil lihat sekeliling. Di gate
sebelah udah rame para bule yang mau ke sidney.
Saat itu aku memperhatikan seorang bule yang tengah ganti pakaian dari baju kelihatan ketek ke baju musim dingin yang tebel. Kayaknya di sidney juga lagi musim dingin yah. Lihat lagi sepasang bule disebelah yang sedang asik bercinta. Saat itu dalam hati jadi pengen juga jalan-jalan keluar negri bareng pacar atau suami nantinya.
Saat itu aku memperhatikan seorang bule yang tengah ganti pakaian dari baju kelihatan ketek ke baju musim dingin yang tebel. Kayaknya di sidney juga lagi musim dingin yah. Lihat lagi sepasang bule disebelah yang sedang asik bercinta. Saat itu dalam hati jadi pengen juga jalan-jalan keluar negri bareng pacar atau suami nantinya.
Aku
yang saat itu masih tenteng jaket juga mulai pasang jaket karena udah mulai
kedinginan juga. Cuaca malam dan suhu ac yang lumayan dingin merasuki
tulang-tulangku. Sambil nunggu dan beli minuman aku pun mulai ngantuk. Tapi
tetap berusaha agar jangan ketiduran. Gak lucu banget kan kalau sampai
ketinggalan pesawat hanya karena ketiduran.
Saat
masuk gate sekitar pukul 12.30 saat itu aku lihat sekeliling dan ternyata yang
ke Kansai ramai banget. Kembali duduk dan mulai mencari-cari siapa tahu ada
orang indonesia yang bisa diajak ngobrol. Saat itu aku semakin gak sabaran dan
tiap sebentar lirik jam, dan bergumam dalam hati agar cepat-cepat naik pesawat
dan berangkat. Saat itu rasanya beneran bagaikan mimpi.
Saat
itu tiba-tiba si papa telpon aku dari padang. Walau Cuma bisa ngobrol sebentar
karena roaming dan biaya mahal, aku sangat bersyukur sipapa bisa nelpon dan aku
bisa pamit karena sebentar lagi akan naik pesawat dan berangkat menuju Kansai.
Papa dan mama yang saat itu sampai nugguin aku berangkat dari padang, aku
sangat bersyukur dan tetap penuh bercaya diri untuk berkata tidak usah khawatir
kepada beliau dan selalu doain aku tentunya.
Deg degan mau berangkat nih ceritanya.. :)
Deg degan mau berangkat nih ceritanya.. :)
Akhirnya
sekitar pukul 12.45 pintu gate dibuka dan para tamu pun dipersilahkan untuk
menuju pesawat. Semakin gak sabaran aku langsung berdiri dan jalan menuju
pesawat. Saat di perjalanan meunuju pesawat yang lumayan jauh, disebelahku lagi
jalan seorang cewek berjilbab dan perawakan indonesia. Langsung aja aku
bertanya dan kenalan, “dari indonesia yaah mbak? Dari mana?”
Air Asia di LCCT Kuala Lumpur |
Cerita-cerita ternyata si mbak juga baru pertama kali ke Jepang. lagi-lagi tanyain soal aku yang ke Jepang ngapain dan sendiri aja. Rata-rata sih kebanyakan orang mengira aku mahasiswa asing yang mau kuliah di Jepang.
Ini lagi jalan menuju pesawat ke Kansai.. Lumayan jauh juga..
Tempat
duduk yang lumayan jauh dengan simbak, apa boleh di kata. Hehehe. Pas
perjalanan ke Kansai, aku dapat tempat duduk di tepi dekat Jendela. Dan itu
rasanya beruntung banget. Walau gak bisa lihat sekeliling karena suasana malam,
tapi saat take off aku bisa lihat kota KL dengan suasana malam yang sangat
indah. Pesawat pun lepas landas, dengan diiringi doa dan pujian syukur kepada
Tuhan YME.
Selama
di pesawat aku langsung cari posisi yang enak buat tidur. Ketiduran sejam dua
jam aku kembali bangun. Di sebelah aku duduk ibuk-ibuk dengan kewarganeraan
malaysia yang saat itu mungkin juga ada urusan ke Jepang. Cerita-cerita kembali
dengan pertanyaan yang sama aku Jepang ngapain dan sendirian aja.
Setelah tertidur kembali, sekitar pukul 4 perut aku keroncongan dan mulai kelaparan. Merogoh isi tas aku mengambil sepotong roti yang dibelikan mama untuk aku makan selama di pesawat. Namanya penerbangan hemat dengan air asia, untuk urusan makan aja kita juga mesti ada biaya tambahan. Gak peduli sih yang penting bisa sampai di Jepang dulu. Lagi-lagi kembali mencoba buat tidur, dan setalah makan pun aku bisa tidur nyenyak dan beneran ngantuk banget.
Sekitar pukul 6 fajar pun mulai menyinsing. Dari atas pesawat dan atas awan untuk pertama kalinya aku melihat fajar yang begitu indah. Subhanallah banget lah. Saat itu aku sangat bersyukur bisa melihat kehebatan ciptaan Tuhan yang seperti ini. Pramugari pesawat mulai berkata kalau sebentar lagi akan sampai di bandara Kansai. Seketika saat itu air mata ku menetes, antara haru, senang, dan sangat bahagia aku akan segera sampai ke negri matahari terbit. Negeri yang bagaikan mimpi bisa aku tempuh.