Akhirnya aku bisa juga bikin postingan dengan judul seperti diatas. Jujur aku sebenarnya gak terlalu maniak Korea. Cuma karena sering nonton drama korea, setidaknya pengen banget bisa ngerasain main ke Korea sekali aja. Rencana ke Korea tahun 2019 ini juga sebenarnya iseng aja. Karena tahun lalu 2018 saya sakura di Jepang, jadi sempat terlintas, "Tahun besok mau deh autumn di Korea". Hihih.
Kenapa aku memilih autumn di Korea? Kenapa gak di Jepang? Karena katanya Korea terkenal saat autumn nya. Jadi kalau Jepang terkenal dengan sakura, kalau Korea autumn seasonnya yang paling cantik. Jadinya salah satu bucket list aku pengen banget bisa autumn di Korea. Kok bisa sih liburan di Korea? Apa aja sih yang harus dipersiapkan? Ini pertanyaan dasar yang selalu ditanyain kalau habis liburan. Walau masih banyak kurangnya, berikut persiapan aku kenapa bisa sampai ke Korea.
Ticket Pesawat
Target untuk berlibur autumn di Korea sebenarnya gak harus di tahun 2019. Tapi ketika itu lagi ada promo gledek tiket murah dari tiket.com. Alhasil pas aku cek tanggal, langsung dapat tanggal yang tepat disaat autumn. Biasa tanggal yang tepat untuk autumn yaitu saat daun-daun lagi kuning sekitaran akhir Oct - awal November. Karena pas dapat tiket murah di awal november, tanpa mikir panjang aku langsung beli tiket ke Korea naik Asiana Airlines seharga 3Jt PP. Kebetulan selain Asiana, Korean Air, Cathay dan lainnya juga promo. Tapi aku sengaja pilih Asiana yang direct, selain karena aku belum pernah coba, juga karena katanya Asiana lebih bagus dari Koren Air dari segi rating skytrax nya. Untuk reviewnya bisa cek disini yaa.
Awalnya sempat ragu karena malas sendiri, cita-cita sih pengenya sama pasangan halal, tapi apa daya belum punya. Akhirnya aku coba mengajak teman dan abang yang berminat pergi, ternyata pada langsung beli juga.Hihih. Jadilah ini pertama kalinya aku mempersiapkan liburan ramai ber-5. Waktu itu kita beli tiket sudah dari bulan mei. Karena pengen pergi november, jadinya masih 6 bulan lagi sebelum berangkat. Walau masih jauh, tapi udah berasa yakin gitu waktu akan cepat berlalu. eaaa Untuk pengelaman terbang aku bersama Asiana bisa cek disini yaa.
Setelah beli tiket, kita mulai cicil untuk cek syarat-syarat pengursan visa, atur itinerary dan lain-lain. Walau secara garis besar udah sering cek dan baca info tentang Korea, tapi tetap saja untuk atur itinerary sedemikian rupa dan sehemat mungkin waktu dan biaya perlu persiapan yang matang.
Kebetulan saat itu kami dapat penginapan di daerah Yongsan St. Apartement loft dengan sistem self checkin gitu, dan bisa diisi maksimal 6 orang. Lokasi juga cukup strategis karena dekat dengan seoul st, myeongdong ataupun Hongdae. Kita juga bisa langsung ke bandara direct naik bus ataupun subway. Disini lokasinya sih gak begitu ramai seperti di Hongdae, jadi lebih ke pusat elektronik dan perumahan, sehingga kami dapat harga lebih murah, per-orang jadi sekitar 1jutaan selama 7D6N.
Kalau mau lokasi yang lebih ramai aku saranin stay di daerah Hongdae, Shinchon atau Myeongdong. Disini suasananya lebih turis dan daerah mahasiswi jadi lebih murah. Hongdae juga terkenal tempat gaulnya anak muda di Seoul, jadi kalau mau berlama-lama dengan lokasi yang ramah turis, saran si disini. Tapi pastinya harga disini lebih mahal sedikit dari daerah Yongsan. Mungkin kalau lebih pintar cari juga bisa dapat harga yang lebih murah.
Karena aku dan team ada ber-5, jadi kami pakai wifi yang sudah disewa langsung di Indonesia. Kebetulan saat itu lagi promo sewa wifi 6 hari jadi 175.000/wifi yang bisa digunakan 5 device. Kami sewa di passpod wifi yang bisa langsung pick up dan balikin di bandara Soeta. Biar ga report, kami langsung pickup sebelum keberangkatn. Pengalaman pakai passpod wifi, signalnya lancar dan cukup kencang. Kita juga udah puas insta-storian tanpa batas. Karena sistem sewa, kita juga dikenakan deposit Rp.500.000 yang akan dikembalikan langsung setelah pengembalian wifi. Menurut aku dengan passpod wifi jika rame-rame jadi jauh lebih hemat dari pada harus beli kartu yang harganya juga bisa capai hampir 200.000-an.
Setelah cari info, selama di Korea semua pembayaran bisa dengan kartu debit dan kebetulan aku lebih milih pakai Jenius karena katanya rate nya lebih bagus. Karena sudah punya Jenius, aku jadi tukar duit sekedarnya aja selama di Indonesia. Aku cuma mempersiapkan won sekitar 100,000 Won dengan rate tukar 1 Won = Rp.12.5. Saat coba pakai Jenius di Korea penarikan cuma sekitar Rp. 12.25. Jadi cukup lebih hemat daripada harus tukar di Indonesia. Jadinya saat makan, belanja di drugstore, dan juga top up T-Money, kami cukup bayar dengan Jenius. Selebihnya uang cash hanya untuk belanja di street food.
Kami juga coba tarik duit di Korea dengan Jenius di KB Atm. Saat cek rate penarikan antar bank sekitar 3.500 Won tapi cek diaplikasi aktual yang ketarik cuma Rp.25.000 dengan rate juga cukup bagus sekitar Rp.12.27. Jadi lumayan banget lebih hemat dari pada tukar Won banyak di Indonesia. Tapi pakai ATM nya cukup ribet gak sama kayak di Indonesia. Jadi otak-otik mesinnya dulu, perhatikan petunjuk baru masukin kartu.
Day 1 (11/4) : ETA Incheon, Yongsan, Ewha Women University, Hongdae
Day 2 (11/5) : Nami Island, Kwangjang Market
Day 3 (11/6) : Gyeoukbokung Palace, Bukchon Hanock Village, Namsan Seoul Tower
Day 4 (11/7) : Haneul Park, Myeongdong, Yeouido Hangang Park
Day 5 (11/8) : Lotte World Tower, DDP, Myeongdong
Day 6 (11/9) : SM Town, Garosugil Rd, Gangnam Rd
Day 7 (11/10) : Back to JKT
Untuk detail masing-masing itinerary, nanti aku akan coba sharing pada postingan terpisah.
Budget selama 7D6N di Korea, percaya gak percaya aku cuma habisin sekitar 7Jt-an saja diluar belanja pribadi ya. Ini sudah termasuk tiket pesawat, penginapan, transportasi, dan makan dari jajanan street food sampai restoran. Jadi kalau ada yang anggap liburan ke luar negri mahal, balik lagi ke gaya traveling masing-masing orang dan informasi promo atau diskon yang berlaku. :)
Kalau itinerary sudah terencana, biar lebih hemat lagi kita bisa beli apa yang bisa dibeli dari Indonesia. Seperti voucher masuk atraksi jika lagi ada promo sebenarnya lebih hemat beli melalui aplikasi seperti klook, ataupun traveloka. Karena jika beli dilokasi pastinya akan dikasih harga normal.
Selain itu informasi ini receh tapi sering ketinggalan dan lumayan berguna :
Awalnya sempat ragu karena malas sendiri, cita-cita sih pengenya sama pasangan halal, tapi apa daya belum punya. Akhirnya aku coba mengajak teman dan abang yang berminat pergi, ternyata pada langsung beli juga.Hihih. Jadilah ini pertama kalinya aku mempersiapkan liburan ramai ber-5. Waktu itu kita beli tiket sudah dari bulan mei. Karena pengen pergi november, jadinya masih 6 bulan lagi sebelum berangkat. Walau masih jauh, tapi udah berasa yakin gitu waktu akan cepat berlalu. eaaa Untuk pengelaman terbang aku bersama Asiana bisa cek disini yaa.
Setelah beli tiket, kita mulai cicil untuk cek syarat-syarat pengursan visa, atur itinerary dan lain-lain. Walau secara garis besar udah sering cek dan baca info tentang Korea, tapi tetap saja untuk atur itinerary sedemikian rupa dan sehemat mungkin waktu dan biaya perlu persiapan yang matang.
Pengurusan Visa Korea
Menjelang 3 bulan sebelum keberangkatan, kami sudah mulai mempersiapkan syarat pengurusan visa Korea. Walau syaratnya gampang-gampang susah,tapi karena kabarnya visa Korea lebih susah dari visa Jepang, kamipun perlu lebih detail lagi agar jangan sampai ada kesalahan dan visa di approved. Saat pengursan visa Korea, tepat banget lagi ada event di Korea, sehingga dalam bulan pengurusan visa dari October - Desember 2019 jadi gratis. Untuk detail lengkap pengurusan Visa Korea aku sudah pernah bahas sebelumnya dan bisa cek disini yaa.Penginapan Murah di Korea
Untuk penginapan juga aku sudah mulai cari-cari dari 3 bulan sebelum keberangkatan. Biasa favorit aku untuk penginapan yaitu saya pesan di Agoda. Tapi untuk kali ini, karena kami ber-5, jadi aku prefer cari sewa apartement di Airbnb. Karena dapat info dari teman, apartement Airbnb di Korea lebih bagus dan lebih hemat. Jadilah kami fokus cari di Airbnb aja.Kebetulan saat itu kami dapat penginapan di daerah Yongsan St. Apartement loft dengan sistem self checkin gitu, dan bisa diisi maksimal 6 orang. Lokasi juga cukup strategis karena dekat dengan seoul st, myeongdong ataupun Hongdae. Kita juga bisa langsung ke bandara direct naik bus ataupun subway. Disini lokasinya sih gak begitu ramai seperti di Hongdae, jadi lebih ke pusat elektronik dan perumahan, sehingga kami dapat harga lebih murah, per-orang jadi sekitar 1jutaan selama 7D6N.
Kalau mau lokasi yang lebih ramai aku saranin stay di daerah Hongdae, Shinchon atau Myeongdong. Disini suasananya lebih turis dan daerah mahasiswi jadi lebih murah. Hongdae juga terkenal tempat gaulnya anak muda di Seoul, jadi kalau mau berlama-lama dengan lokasi yang ramah turis, saran si disini. Tapi pastinya harga disini lebih mahal sedikit dari daerah Yongsan. Mungkin kalau lebih pintar cari juga bisa dapat harga yang lebih murah.
Internet dan Wifi Selama Korea
Sebelum berangkat juga pastikan kita mencari tahu bagaimana internetan selama di Korea. Korea terkenal dengan kecepatan internetnya dimana-mana. Sebenarnya ditempat umum juga sudah banyak disedikan wifi publik. Apalagi Korea yang sekarang juga ramah turis, hampir disetiap spot wisata sudah ada internet. Tapi tetap saja untuk lebih amannya kita perlu mempersiapkan internet setidaknya buat cari jalan atau keadaan terdesak.Karena aku dan team ada ber-5, jadi kami pakai wifi yang sudah disewa langsung di Indonesia. Kebetulan saat itu lagi promo sewa wifi 6 hari jadi 175.000/wifi yang bisa digunakan 5 device. Kami sewa di passpod wifi yang bisa langsung pick up dan balikin di bandara Soeta. Biar ga report, kami langsung pickup sebelum keberangkatn. Pengalaman pakai passpod wifi, signalnya lancar dan cukup kencang. Kita juga udah puas insta-storian tanpa batas. Karena sistem sewa, kita juga dikenakan deposit Rp.500.000 yang akan dikembalikan langsung setelah pengembalian wifi. Menurut aku dengan passpod wifi jika rame-rame jadi jauh lebih hemat dari pada harus beli kartu yang harganya juga bisa capai hampir 200.000-an.
Penukaran Won dan Tarik Duit Selama di Korea
Tidak lupa juga sebelum keberangkatan yang perlu dipersiapkan yaitu uang dinegara tujuan. Untuk Korea pakai mata uang Won. Harga won sendiri sebenarnya perbandinganya ga beda jauh dengan Jepang. Jika 1 Yen = Rp.125, maka 1 Won = Rp. 12.5. Biasa kalau ga bingung hitungnya aku pakai sistem gitu aja tinggal dikurangi nol nya satu.Setelah cari info, selama di Korea semua pembayaran bisa dengan kartu debit dan kebetulan aku lebih milih pakai Jenius karena katanya rate nya lebih bagus. Karena sudah punya Jenius, aku jadi tukar duit sekedarnya aja selama di Indonesia. Aku cuma mempersiapkan won sekitar 100,000 Won dengan rate tukar 1 Won = Rp.12.5. Saat coba pakai Jenius di Korea penarikan cuma sekitar Rp. 12.25. Jadi cukup lebih hemat daripada harus tukar di Indonesia. Jadinya saat makan, belanja di drugstore, dan juga top up T-Money, kami cukup bayar dengan Jenius. Selebihnya uang cash hanya untuk belanja di street food.
Kami juga coba tarik duit di Korea dengan Jenius di KB Atm. Saat cek rate penarikan antar bank sekitar 3.500 Won tapi cek diaplikasi aktual yang ketarik cuma Rp.25.000 dengan rate juga cukup bagus sekitar Rp.12.27. Jadi lumayan banget lebih hemat dari pada tukar Won banyak di Indonesia. Tapi pakai ATM nya cukup ribet gak sama kayak di Indonesia. Jadi otak-otik mesinnya dulu, perhatikan petunjuk baru masukin kartu.
Itinerary dan Budget Autumn di Korea
Pastinya juga sebelum berangkat kita mempersiapkan itinerary yang terarah hingga bisa menghemat waktu dan biaya biar ga bolak-balik. Karena ini pengalaman pertama aku ke Korea, jadi aku fokus explore wilayah Seoul dan Nami Island. Karena waktu cuma 1 minggu dan maksimalnya cuma 6 hari, jadi jadwal yang aku susun cukup padat.Tapi pada aktualnya cuma jadinya seperti yang di bawah. Karena kami juga lebih senang kulineran, dan shopping, jadi tiap nemu makanan dan tempat shopping biasa break dulu.Day 1 (11/4) : ETA Incheon, Yongsan, Ewha Women University, Hongdae
Day 2 (11/5) : Nami Island, Kwangjang Market
Day 3 (11/6) : Gyeoukbokung Palace, Bukchon Hanock Village, Namsan Seoul Tower
Day 4 (11/7) : Haneul Park, Myeongdong, Yeouido Hangang Park
Day 5 (11/8) : Lotte World Tower, DDP, Myeongdong
Day 6 (11/9) : SM Town, Garosugil Rd, Gangnam Rd
Day 7 (11/10) : Back to JKT
Untuk detail masing-masing itinerary, nanti aku akan coba sharing pada postingan terpisah.
Kalau itinerary sudah terencana, biar lebih hemat lagi kita bisa beli apa yang bisa dibeli dari Indonesia. Seperti voucher masuk atraksi jika lagi ada promo sebenarnya lebih hemat beli melalui aplikasi seperti klook, ataupun traveloka. Karena jika beli dilokasi pastinya akan dikasih harga normal.
Selain itu informasi ini receh tapi sering ketinggalan dan lumayan berguna :
- Karena suhu autumn 12 - 0 derajat, jadi pastikan sedia 1 coat yang hangat. Jika banyak kegiatan outdoor, sebaiknya siapkan coat yang cukup untuk menahan terpaan angin. Karena walaunpun ga salju, kalau anginnya kencang lumayan bikin menggigil.
- Karena bakalan banyak jalan, naik turun subway atau bus, pastikan pakai sepatu yang nyaman.
- Obat-obatan bisa aku selalu prepare, seperti vitamin, obat sakit kepala dan tolak angin sangat membantu. Lumayan bikin segar dicuaca yang dingin.
- Colokan listrik di Korea sama dengan di Indonesia, jadi ga perlu cemas kalau ga bawa.
- Kalau ada beli tiket voucher klook, atau traveloka, barcode jangan lupa di save atau download, karena kali aja ada signal eror dan bla-bla. (Ini sempat kejadian juga sama saya sewaktu di Singapore)
- Karena di apartemen bisa masak, jadi jika mau hemat silahkan bawa makanan kesukaan masing-masing. Karena lidah masing-masing orang beda, kali aja ada yang doyan bikin indomie malamya. (Seperti abang saya) hahaha.
- Orang Korea galak-galak dan nada suaranya tinggi, jadi jangan bertele-tele dijalanan atau plin plan kalau belanja dan bayar. Hhaha (Kita sempat diomelin) Tapi nenek-neneknya baik dan ramah.
- Gak seperti di Jepang, orang Korea terutama yang anak mudanya masih banyak yang suka isengin turis. Pernah kejadian ketika kami bertanya, malah diketawain dan dibecandain. Walau kelihatan ga ngerti bahasa Korea, tapi salah satu dari kami, si-mba lumayan ngerti dikit apa bahasa Korea.
- Korea sudah mulai mencanangkan Halal toursm, jadi dititik-titik yang banyak wisatawan, mereka sudah mulai menyediakan tour guide, tempat sholat dan juga sudah paham kalau muslim gak makan babi.
- Gak terlalu sulit cari makanan Halal di Korea. Karena korea juga banyak identik dengan makanan ayam-nya. Mulai dari ayam goreng hingga ayam bakarnya. Tapi untuk mencari yang berlogo halal memang harus lebih explore lagi.
- Ini sangat penting, toilet korea gak ada semprotan airnya. Jadi benaran toilet kering. Selalu sediakan tissu basah atau gak botol air ditas. Biasa aku sedia botol air buat ambil air dulu dikeran.Hhaha.