Japan Culture

PERIODESASI SEJARAH KESUSASTERAAN JEPANG

19.33.00



A. Kesusastraan Jaman Joudai上代文学(-796年) 

Karya Sastra Pada Jaman Joudai 

1. Kojiki古事記 (712年) 

· Ditulis atas perintah kaisar Jepang, Temmu Tenno kepada Oonoyasumaro berdasarkan cerita Hieda Noare. 

· Ditulis dengan huruf Kanji 

· Kojiki dibagi menjadi 3 bagian 

a. Kamitsumaki : Kata pengantar dan mitologi seputar kelahiran dan kehidupan dewa 

b. Nakatsumaki : Mengisahkan kehidupan kaisar 1 – Kaisar 15 

c. Shimotsumaki : Mengisahkan kehidupan kaisar 16 – Kaisar 33 



2. Nihon Shoki日本書紀(720年) 

· Ditulis oleh Toneri Shinnou berdasarkan beberapa sumber yang anonim/Yomibitoshirazu (読み日と知らず) 


3. Manyoushuu 万葉集(759年) 

· Kumpulan Puisi 

· Berisi sekitar 4500 puisi 


4. Puisi/Waka 和歌 

歌 – bahasa modern lagu, bahasa klasik puisi. 



B. Kesusastraan Jaman Chuuko/Heian 中古文学 平安文学(797-1191年) 

Jenis-jenis karya sastra pada zaman ini : 

物語 (Monogatari) > Cerita 

a. Uta Monogatari ( 歌物語 ) > Cerita Puisi 

b. Tsukuru Monogatari( 作る物語 ) > Cerita Fiksi 

c. Rekishi Monogatari( 歴史物語 ) > Cerita dari Sejarah 

d. Setsuwa ( 説話 ) > Dongeng yang banyak mengandung ajaran agama Budha dan kebiasaan masyarakat 

e. 日記物語 (Nikki Monogatari) > cerita catatan pribadi 

f. Zuihits > essay 

Karya sastra pada jaman chuuko/heian : 

1. 竹取物語 (Taketori Monogatari) 900年 

Yaitu legenda dengan tokoh utama Kaguya-Hime. 

2. うつぼ物語 980年 

Menceritakan ttg seorang wanita yang diperebutkan oleh banyak laki-laki. Di bagian akhir ditulis berbagai macam kehidupan bangsawan. 

3. 源氏物語 (Genji Monogatari) 1008年 

Pengarang : Murasaki Shikibu 



C. Kesusastraan Jaman Chuusei/Pertengahan 中世文学 (1992 – 1608 年) 

Pada zaman ini, kaum samurai merebut kekuasaan kaum bangsawan. Karna itulah terjadi banyak peperangan yang mengakibatkan penderitaan. Pada saat itu, kaisar dan bangsawan ada sebagai simbol negara, tetapi kaum samurailah yang memegang kekuasaan. 

Selan peperangan, penderitaan yang mereka rasakan juga dikarenakan bencana-bencana alam yang terjadi. Karna itu, banyak dilangsungkan matsuri-matsuri dengan tujuan membujuk hati para dewa supaya tidak mengamuk. Penderitaan ini membuat orang-orang mendekatkan diri pada agama, alam, dan melahirkan banyak karya sastra yang memiliki filosofi bertemakan Mujyoukan 無常観, Intinya ajarannya : Berbuatlah baik karna tidak ada sesuatu apapun yang kekal. 

Pada waktu itu, kaum samurai juga menyesuaikan diri dengan kehidupan (keadaan) kaum bangsawan dan banyak menulis karya sasta (文学作品) 

Pembagian Genre dari zaman ini adalah : 

1. Gunki Monogatari 

2. Zuihitsu (Essay) 

3. Setsuwa (Dongeng) 

4. Kumpulan puisi 

Perbedaan zuihitsu zaman chuuko dan chuusei : 

Chuuko : Penulisnya dari golongan bangsawan wanita dan mengutamakan keindahan 

Chuusei : Penulisnya dari golongan pendeta laki-laki dan mengutamakan mujou (ketidak-kekalan) 


D. Kesusastraan Zaman Edo/Kinsei 江戸文学 近世文学 (1609-1867年) 

· Masa ini diawali dengan pemindahan pusat kekuasaan dari Kyoto ke Edo (江戸) atau yang sekarang disebut Tokyo (東京). Secara de facto kekuasaan pemerintahan dipegang oleh Shougun (将軍) dari klan Tokugawa (徳川), sementara kaisar tetap sebagai penguasa secara de jure ada di Kyoto. Pada zaman itu kondisi kemananan terkendali, kondisi ekonomi relatif baik, kondisi politik stabil, kebebasan masyarakat lebih tinggi dari masa sebelumnya, dan keadaan masyarakat lebih konsumtif. 

· Kemudian muncul golongan町人chounin (Masyarakat Kota) yang pada umumnya berasal dari golongan pedagang (商人shounin). Golongan Chounin lebih terbuka dan dinamis dibanding golongan lainnya (tidak kolot/konservatif). Mereka sangat menggemari karya sastra. Setelah kebutuhan primer mereka terpenuhi, maka mereka mulai mencari hiburan-hiburan. Dari sini mulai berkembang kasrya sastra dan mulai diciptakan mesin cetak. 

· Golongan karya sastra pada zaman ini antara lain Kana Zoushi, Ukiyo Zoushi, Kusa Zoushi, Yomihon, Joururi, dan puisi-puisi. 



E. Kesusastraan Modern 

Pada tahun 18 Meiji (1886 M), mencul seorang intelektual bernama Tsubouchishouyou 坪内逍遥 yang merupakan dosen sastra Inggris di Tokyo Imperial University. Ia menulis Shousetsu Shinzui 詳説神髄 (Kritik sastra), yang berisi Syajitsushugi写実主義 (Realisme), menurutnya karya sastra bukanlah untuk propoganda politik. 

Sastrawan pada zaman ini antara lain : 

1. Futabotei shimei, dengan karyanya ukigumo 浮雲 

2. Higuchi ichiyou dengan karyanya, takekurabe dan tagori-e. 

3. Moriougai 1862-1922年,dengan karyanya maihime 1890, okitsu yogaemon no isho 1912, dan takasebune 高瀬舟 1916 

4. Natsumesouseki, dengan karyanya bochan 1906, waganai wa neko ga aru, kokoro. 

5. Kawabata yasunari, dengan karyanya Kizu no odoriko 1976, Yuki guni, Utsukushi sato kanashiisato, dan Nemereru bijo. 



F. Kesimpulan 

Kesusasteraan Jepang dari zaman-zaman memiliki ciri khas masing-masing yang terbagi dalam 5 zaman, yaitu zaman Jodai, zaman Heian, zaman Pertengahan, zaman Pramodern, dan zaman Modern. Kesusasteraan ini mengalami perkembangan dari zaman ke zaman, terlihat segi jenis serta hasil dari kasrya sastranya. 

Daftar Referensi 

You Might Also Like

0 komentar

Hii All.. Thanks for visiting my blog.. Please leave your comment and connect each other.. Thankyou ^.^