Mom's and Baby

My Pregnancy Journey

21.36.00

Yang harus diperhatikan selama hamil


Assalamualaikum...

Setelah hamil dan melahirkan 4 bulan lalu, akhirnya aku bisa sedikit bernafas lega untuk bisa kembali ke rutinitas yang padat merayap. Menikmati kehidupan baru sebagai seorang ibu jadi tantangan baru sekaligus hal mendebarkan yang membuat hari-hari aku jadi lebih semangat. Mumpung masih beberapa bulan setelah lahiran, aku mau share pengalaman aku hamil anak pertama. Pastinya pengalaman setiap ibu berbeda-beda dan aku pengen banget mengingat dan mengabadikan setiap moment yang aku rasakan.

Tanda Awal Hamil

Setelah nikah, aku dan suami sama sekali tidak menjalankan program hamil dan kami juga tidak menunda. Jadi kehamilan benaran terjadi sedapatnya saja dengan seizin Allah. Sedikit cerita aku pernah medical check up 2018 dan dinyatakan ada kista ovarium kanan yang cukup besar sekitar 6cm. Dokter pernah berkata kalau peluang aku hamil 50:50. Sempat disuruh operasi untuk angkat tapi ketika itu aku masih menunda karena katanya kista bukan berarti menghambat kita untuk hamil apalagi cuma sebelah. Jadi sempat was was juga apa aku bisa hamil. Tapi tanpa ragu pun aku tidak memikirkan hal itu sebagai hal yang menghambat kehamilan. Sejak tau ada kista, aku mulai rutin menjaga pola makan yang sehat, banyak makan sayur buah juga olahraga.

Jadi seminggu setelah nikah April 2020, aku masih mengalami yang namanya menstruasi. Pada bulan berikutnya, kebetulan saat itu tepat bulan puasa, aku merasa lebih lelah dari biasanya, dan ngantuk banget sore harinya. Aku masih berpikir ini lelah bulan puasa dan juga kecapean biasa sehabis kerja. Tapi mulai lagi tanda tanda perut keram seperti mau menstruasi. Saat cek kalender, ternyata udah datang jadwal menstruasi, jadi aku pikir, oh bentar lagi mau mens, mangkanya lelah dan ngantuk. Biasa jadwal mens aku teratur siklus 28 hari. Setelah hari ke 30, aku masih belum ada tanda tanda mens, dan perut tetap masih kram tapi lebih kram dari biasanya mau mens. Masih belum kepikiran tanda tanda hamil saat itu. Setelah hari ke-34, tepat seminggu dari jadwal, aku masih belum mens juga. Saat itu aku mulai curiga karena gak biasanya aku telat selama ini. Akhirnya coba baca-baca tanda tanda hamil, dan beberapa diantaranya aku merasakanya seperti tubuh lelah, ngantuk dan perut kram. Sempat mual dikit tapi belum intens.

Ketika itu lebaran dan aku udah telat 35 hari, akhirnya beraniin diri coba beli testpack. Karena masih ngerasa sangat awam dengan testpack, aku dan suami sampai salah beli dunk. Kami malah beli ovutest. Hihih. Akhirnya setelah tau salah, kita baru beli yang merek sensitif. Buat cek kehamilan yang akurat, disarankan pakai air kencing pagi hari karena pada pagi kadar hormon Hcg kita lebih tinggi. Jadi malam hari setelah beli testpack jadi malam mendebarkan bagi aku dan suami. Kami jadi tidak sabar menunggu pagi hari buat nampung air kencing dan test.Haha

Bangun pagi-pagi dengan semangat aku nampung kencing. lalu alat testpack dicelupkan diair kencing sesuai ketentuan garisnya. Setelah itu kita tinggal tunggu beberapa saat. Kalau garis 2 berarti hamil. Sekali test dan viola, muncul dunk garis 2 nya. Kaget plus gak percaya masih gak yakin, aku dan suami langsung coba tenangkan diri dan cek kepada informan yang terpercaya. Pas lihatin hasil testpack ke salah satu teman aku yang dokter, dan dia berkata 99% kemungkinan aku hamil. Buat make sure aku bisa coba cek ke obgyn terdekat 1 minggu setelahnya

Setelah cek pagi itu, aku langsung cari info obgyn terdekat dari tempat kami dan langsung bikin jadwal untuk kunjungan. Saat itu aku dan suami masih belum info kepada keluarga kami dan teman lainnya. Setelah kunjungan ke obgyn di RSIA Tambak dan MasyaAllah dokter bilang "Selamat yaa bu atas kehamilannya". Aku dan suami langsung kaget dan haru. Karena usia kandungan masih 5 minggu, jadi aku disarankan usg transvaginal. Dengan usg transvaginal, sudah terlihat jelas kantong kehamilan sebesar kacang dan perkiraan usia kandungan aku 5 week. MasyaAllah~

Trimester 1 - Week 5 ~ Week 14

Setelah tau hamil, saat itu obgyn memberi vitamin asam folat yang harus dikonsumsi tiap hari untuk memenuhi nutrisi pada janin. Pada usia kandungan 3 bulan pertama, sangat penting mengkonsumi asam folat untuk pertumbuhan otak janin. Setelah kembali dari RSIA, aku dan suami mulai mencari berbagai informasi tentang kehamilan dan mengabarkan kepada keluarga dan orang terdekat. Karena kami sama sama masih awam dan buta tentang kehamilan, jadi lebih senang banyak orang terdekat yang tau agar bisa saling support dan mengingatkan. Aku sempat was was dan takut, tapi tetap tenang dan menjaga dengan baik bayi dalam perutku.

Untuk mencari tau perkembangan janin dan informasi seputar kehamilan, ketika itu aku juga install aplikasi teman bumil dan theasiaparent. 2 aplikasi ini cukup membantu karena kita jadi tau seputar informasi yang diperlukan ibu ibu hamil. Juga ada forum diskusi jadi bumil bumil baru yang kebingungan ada teman buat cerita dan berbagi informasi.

Awal hamil 3 bulan pertama jadi minggu terberat selama aku hamil. Memasuki usia kandungan week 6, aku mulai mengalami mual atau yang dinamakan morning sickness. Awalnya mual aku masih bisa dikontrol. Jadi saat mual, harus makan atau ngemil agar mualnya berkurang. Saat itu aku mualnya ga hanya pagi hari. Jadi ada jam jam tertentu yang kalau perut aku kosong, aku mual. Masuk usia kandungan week 7,  intensitas mual aku semakin meningkat. Masih belum sampai muntah, jadi aku masih tetap jaga dengan makan. Karena udah mulai ngerasa mual, aku mulai merasakan yang dikatakan orang ngidam. Ngidam bagi aku seperti yang kalau kita makan, rasanya enak makan itu. Mungkin karena mual, jadi pengen makanan yang diidamkan agar ada yang bisa dimakan.

Memasuki usia kandungan 8-9 week, aku mengalami flek. Cukup kaget dan sempat cemas, sorenya aku dan suami langsung cek ke obgyn. Kebetulan saat itu kami lagi pindah kontrakan. Setelah cek obgyn Alhamdulillah jadi tenang dokternya bilang kandungan aku baik baik saja. Saat di USG masih terlihat normal tidak ada tanda tanda pendarahan dalam perut. Kemungkinan karena aku kelelahan bisa muncul flek. Jadi saat itu aku diresepi penguat kandungan untuk 3 hari dan diminta untuk bedrest selama 3 hari full. Kalau dalam 3 hari udah ga ada flek, aku boleh beraktifitas lagi seperti biasa dan stop obatnya.

Selama bedrest, saking parnoanya aku benaran tiduran aja dikasur. Bangun cuma buat makan, sholat dan ke toilet. Alhamdulillah suami cukup sabar merawat dan menjaga aku dan sibayi bersama. Badan aku sih rasanya biasa aja, gak terlalu capek walau merasa agak keleyengan, tapi suami tetap minta aku istirahat total. Mungkin karena efek obat juga, bikin aku keleyengan yang jadinya pengen rebahan aja dikasur.

Setelah masa bedrest berakhir, aku mulai kembali beraktifitas normal. Tapi masa ini masih mengalami masa yang berat ketika mual dan disertai muntah juga. Saat itu dokter meresepkan obat penekan rasa mual berupa B6, dan juga ranitidine agar aku bisa tetap makan dan ada nutrisi ke janin.  Dokter menyarankan agar aku tetap ngemil dan makan sesering mungkin dalam porsi yang kecil. Jadi dikit dikit yang penting perutnya gak kosong. Jadi aku tetap ushain makan apapun yang bernutrisi. 

Jadi jadwal makan aku biasanya :

06:00 sarapan (biasa lontong / gado-gado komplit sayur dan telur/roti gandum/kacang hijau)

09:00 cemil lagi biasanya aku makan sereal / cemil buah pisang / dll

12:00 makan siang nutrisi lengkap sayur dan lauk

15:00 cemilin sereal atau oatmeal + yoghurt / jus buah

18:00 makan malam

20:00 minum susu ibu hamil dan ngemil lagi

Paling doyan waktu itu jus alpukat, pisang, dan telur dadar buatan suami. Aku juga tetap minum susu ibu hamil biar nutrisi terjaga. Kalau lagi gak doyan nasi, aku cuma makan roti gandum pakai telur atau selai kacang. Selama hamil juga aku doyan banget gado-gado. Karena selain sayuran lengkap, kuah kacang bikin aku nafsu makan.

Pokoknya kalau ditanya rasa badan saat itu bawaanya pengen nangis aja. Mual, muntah, pusing, lemes, bawaanya pengen rebahan dikasur aja. Pernah juga aku sampai mengeluarkan muntah kuning dan juga berdarah saking kerongkongan udah perih karena muntah. Apa yang dimakan gak ada yang enak. Udahlah jauh dari keluarga, lagi covid dirumah aja. Jadi mau cari makan dan apa apa cuma disupport sama suami dan abang abang online food. Walau jauh. untungnya ortu dan mertua juga perhatian selalu kasih support dan kirimin makanan buat bumil dan suami.

Trimester 2, Week 14 - 27

Masuk week 14, alhamdulillah intensitas mual muntah aku udah mulai berkurang. Tetap masih mual dipagi hari atau saat cium bau gak enak, tapi udah gak sampai yang muntah banget seperti di TM1. Enaknya lagi tubuh juga udah lebih segar dan perut bumil juga udah kelihatan lebih bulat. Cuma sayang karena masih dalam situasi covid 19, aku gak terlalu banyak pergi main. Tapi tetap usahain tiap pagi berjemur, kalau weekend jalan santai dan olah raga yoga sama gymball dirumah.

Trimester 2 kehamilan
21 week

Tapi tetap kalau udah malam tidur, badan udah mulai pegel-pegel. Jadi saat pagi bangun tidur rasanya dah kayak zombi saking sakit-sakitnya. Jadi saat TM2, biasa dokter akan kasih vitamin kalsium dan vit D. Karena nutrisi kita diserap bayi dan pertumbuhan janin juga lebih bagus dengan tambahan vitamin. Biasa aku juga tambah lagi dengan zat besi. Aku juga tetap rutin minum susu hamil dan yoghurt. 

Paling senang di TM2 sibayi juga udah mulai nendang-nendang diperut. Jadi kalau bayi lagi gerak senang banget bisa senyam-senyum sendiri. Pokoknya perasaan benaran campur aduk senang, pegel, capek, lelah tapi juga gak sabaran pengen lihat sibayi. TM2 juga bisa dimanfaatin buat babymoon karena kondisi saat ini cukup segar buat dibawa jalan-jalan.

Selama hamil aku selalu rutin kontrol ke obgyn tiap bulan. Alhamdulillah selagi ada biaya dari kantor, aku manfaatin buat lihat sibayi di USG. Dari usia kehamilan 12 minggu sudah bisa diketahui jenis kelamin bayi. Saat itu sudah keliahatan kalau bayi aku laki-laki. Saat di USG juga bentuk bayi sudah semakin uth. Tidurpun juga udah mulai kewalahan tapi masih bisa dikontrol.

27 week pregnancy
27 week

Trimester 3, Week 28-40

Ini TM akhir yang paling dag dig dug. Selamat TM3 rasanya badan aku lebih segaran .Walau kadang pinggul mulai capek dan sering pegal, tapi TM3 nafsu makan makin enak. Karena awal-awal aku susah banget makan, jadi TM3 aku mulai kejar BB bayi dan selalu kontrol agar tidak terlalu besar ataupun kecil. 

Pas TM ini semakin gemes karena kalau USG 4D, wajah bayi udah keliahatan jelas. Jadi aku sempat USG 4D 2 kali buat lihat perkembangan si bayi. Pertama USG 4D saat usia 30 week dan terakhir 32 weeks. Ini juga aku manfaatin buat lihat apakah sibayi sudah mulai mutar kepala dan ada lilitan tali pusar atau tidak.

Waktu itu aku USG 4D di Halo bayi Tebet, Jakarta. Senang banget disini obgynnya ramah, dan juga pelayanannya bagus dan bersih. Hasil 4D nya juga cukup jelas. Pas lahir benaran mirip banget sama foto 4D. Waktu itu total biaya kontrol dan 4D juga cukup murah sekitar 220K.

USG 4D di Jakarta
USG 4D 30 week

Cukup senang usia kandungan 30 week si bayi kepala udah dibawah. Tapi usia week 32 mutar lagi ke atas. Jadilah sempat was was kan sibayi makin besar tapi kepalanya mutar lagi ke bawah. Sempat dibilang ada lilitan tali pusat juga tapi kata dokter si ini tidak masalah. Dikasih tau aja sama bayinya biar ga mainin tali pusatnya. :D

Jadi karena kepala bayinya ke bawah lagi usia 32 week, aku mulai rajin lagi gymball dan sujud. Kalau kata orang dulu rajin ngepell lantai. Ini benar juga kok. Tapi karena ngepel pegel aku lebih sering sujud dan gymball. :D

Usia kandungan 34 week, aku pulkam ke Padang karena rencana lahiran dikampung yang ada ortu. Sempat was was juga karena syarat buat naik pesawat, kalau kandungan sudah lewat 32 week sebelum 36 week harus ada surat keterangan dari dokter. Kebetulan saat itu aku naik garuda. Jadi tinggal isi form medis dari garuda, nanti tinggal diisi sama obgyn kita. Kirim email ke Garuda dan dalam 1 hari suratnya sudah di stempel. Nanti saat check in tinggal lihatin sama staff check in. Tapi kalau kandungan sudah lewat 36 week, sudah tidak boleh naik pesawaat yaa. Untuk lebih lengkapnya traveling saat hamil nanti aku bahas dijudul terpisah yaa.

Kontrol Kehamilan di Padang

Dari 34 weeks aku sudah di Padang, jadi jelang lahiran, aku mulai kontrol di RSIA Padang. Awalnya aku pilih RSIA Bunda Padang karena saran beberapa teman obgyn nya bagus. Jadi waktu kontrol dengan dokter A, kandunganku dibilang cukup kecil untuk usia kehamilan 34 week. Udah jelang lahiran dibilang masih kecil aku sempat panik dunk. Dokter A saranin untuk tes darah lengkap. Hasil tes darah aku ternyata albumin aku cukup rendah. Awalnya disaranin infus albumin. Tapi karena aku tidak begitu tau mengenai ini, jadi masih tanya-tanya teman dan dokter lainnya. Cukup stres dibilang ini aku coba cek ke dokter lainnya. Tapi dokter lainnya info masih sesusai dan bisa dikejar BB nya dengan rajin makan makanan yang banyak kandungan protein dan zat besi seperti telur dan daging. Saat itu juga diresepin tambahan vitamin albumin. Kalau nanti kandungan masih kecil, baru dicoba dengan infus albumin.

Karena udah stres dengan dokter A, aku ganti pindah ke dokter B. Alhamdulillah cukup cocok dengan dokter B di RSIA Bunda. Walau gak senyaman dokter kandungan di Jakarta. Kontrol di RSIA Bunda Padang cukup rame, tapi kalau proses dengan pembayaran pribadi setidaknya lebih cepat daripada BPJS. Senangnya si untuk loby ibu dan anaknya terpisah dengan yang umum. Tapi untuk cek hasil darah tetap campur dengan yang umum. Jadi cukup kesal juga selama covid bumil desak-desakan dan rame dengan orang-orang yang juga tes antigen. :(

Menjelang kelahiran, aku mulai kontrol hampir tiap minggu. Pas kontrol usia kandungan 37 week, alhamdulillah BB bayi udah mulai bertambah dan cukup normal. Walau masih sempat was-was BB lahir bayi kurang, jadinya selama 37 week sampai lahiran, aku semakin banyak makan makanan yang tinggi kalori. Masuk 37 week kaki juga udah mulai bengkak. Jalan udah mulai keberatan. Tapi biar pinggul semakin terbuka jalan lahirnya harus banyak jalan kaki. Alhamdulillah hasil kontrol kepala bay udah dibawah. Jadi harus tetap banyak jalan biar kontraksi. Walau 37 week kehamilan cukup berat tapi aku semakin doyan dan aktif jalan pada usia ini. Karena mau duduk juga pegal. Jadi lebih enak jalan. :D

Sampai usia kandungan 38 week aku sama sekali tidak ada kontraksi. Bahkan kontraksi palsu juga gak ada. Jadi sempat was was juga karena masih belum ada tanda-tanda lahiran. Berharap 38 week sudah bisa lahiran agar bisa ultah sama dengan aku 17 januari. Jadi usia kandungan berapa nih sibayi lahir? Masih was-was beluma ada tanda -tanda lahiran, aku lanjut di page selanjutnya yaa. :D

Usia kandungan 37 week
37 week

You Might Also Like

0 komentar

Hii All.. Thanks for visiting my blog.. Please leave your comment and connect each other.. Thankyou ^.^