Lanjutan kisah Winter Holiday Japan
Sekitar
pukul 07.00 sang fajar sudah mulai menghilang dan pesawatpun mulai menurunkan
ketinggiannya dengan perlahan. Dengan mata yang masih lumayan ngantuk, aku
bertahan agar tidak kembali tidur. Dari atas pesawat aku mulai melihat
pulau-pulau kecil dan berkata dalam hati, apakah itu Jepang? Aku semakin tidak
sabaran untuk segera sampai.
Pramugari
pun kembali berkata kalau pesawat akan segera mendarat dan mengucapkan selamat
datang di Kansai - Osaka Jepang. Perut aku mulai bergejolak, berasa akan bertemu sang kekasih,
aku sangat deg-degan dan bahagia. *lap inguss* Saat itu sekeliling terlihat lautan. Semakin
dekat dan semakin dekat, bandara Kansai pun mulai terlihat. Berasa seluruh isi
perutku ingin keluar saking bahagianya. Dari atas terlihat rerumputan yang gersang karena faktor musim dingin dan tidak begitu banyak pohon bahkan mugkin tidak ada. Dan sepertinya di atas pesawatpun hanya
aku yang begitu antusiasnya selalu melihat ke jendela. *ceritanya antusias tingkat dewa*
Akhirnya
tepat sekitar pukul 08.16 pesawat telah mendarat dengan muluss dan akupun sampai di bandara
Kansai – Osaka. Dengan segera aku mengambil barang dan langsung menuju jalan keluar berjalan
menusuri lorong untuk menuju tempat chek imigran. Awal sampai yang pertama kali
aku perhatikan yaitu suhunya. Saat itu aku merasa tidak begitu dingin bahkan bisa dibilang sejuk seperti solok. Mungkin
karena aku masih dalam ruangan juga kali yaa. Dan saat itu juga kamera di tangan aku langsung standby. Dan aku mulai memoto apa saja yang
menurutku menarik.
Perjalanan dari pesawat menuju tempat naik kereta
Aku
berjalan beriringan dengan simbak dari bandung tadi. Bandaranya sangat megah dan besar. Kami sama-sama menuju
tempat chek imigran. Dan saat itu simbak menyapa seorang cowok yang juga
berjalan di seblah kami. Dan ternyata sicowok juga dari Indonesia. Si cowok
ternyata dulunya juga anak Unand yang sekarang kerja di cirebon. Aku lupa
namanya. Si cowok bercerita kalau dia ke Jepang juga buat liburan, dan
bermodalkan tas punggung aja. Ceritanya sih dia backpakeran gitu. Keren banget yah dengan modal pas pas si cowok cirebon ngebet banget pengen ke Jepang.
Suasana Kansai Kuukou (KIX) |
Sebelum sampai di tempat chek imigrasi, kami menaiki kereta yang langsung membawa kami menuju tempat chek migrasi. Kereta yang adanya cuma gantungan buat orang yang berdiri. Baru di bandara aja aku udah takjub banget lihat bandaranya yang sangat besar dan serba canggih, jadi gak capek jalan jauh juga. Saat sampai di chek migrasi, antrian udah panjang. Saat itu sang petugas langsung mengucapkan “ohayou gozaimasu” yang artinya selamat pagi dan mengarahkan kami ke tempat chek migrasi warga asing.
Menunggu kereta
Saat
itu pukul 8.30. Sebelum chek visa dan paspor aku mengisi kertas berupa data gitu yang menanyakan
tentang kunjungan aku ke Jepang. Seperti aku di Jepang ngapain aja, tinggal dengan siapa dan bawa duit berapa. Saat itu aku lihat sekeliling petugas di
Jepang banyak yang menggunakan masker dimulut. Awalnya aku kira tu petugas lagi sakit, tapi kata si mbak di sebelah, namanya orang Jepang dia sangat protect dengan orang asing yang datang
agar tidak ada penyakit yang masuk. Mungkin musim dingin juga kali yah, gampang terkena penyakit seperti flu.
Pengecekan pasport dan visa
Setelah
chek paspor dan visa, aku barengan lagi dengan simbak bandung dan sicowok cirebon
tadi. Sungguh aku lupa nama mereka, tapi aku masih ingat wajah mereka. Aku dan
simbak bareng ke bawah buat ambil bagasi. Sebelum menuju pintu keluar, sang
petugas memegang seekor anjing dengan senyum ramah dan satu persatu mencium isi
bagasi kami. Di negara yang canggih, Jepang masih menggunakan tenaga anjing
dalam kehidupan sehari-hari seperti pengecekan barang di bandara. Sang petugaspun dengan senyum ramah mengucapkan
selamat datang di Jepang.
Setelah
sampai di pintu keluar, saat itu sekitar pukul 08.50 si mbak bandung langsung
bertemu dengan suaminya dan berpelukan. Asik banget yah, kataku dalam hati.
Hehehe. Simbak bertanya apakah jemputan aku sudah datang apa belum sambil
mengenalkan suaminya kepadaku. Lihat sekeliling aku belum menemukan sosok Sachiko
dan mamanya. Dengan sabar aku dan sicowok cirebon mulai mencari tempat duduk
dan berjalan sekitar pintu keluar.
![]() |
Suasana di Kansai (KIX) Osaka |
Sambil
nunggu, sicowok cirebon minta ditemani ke counter
handphone buat menanyakan harga sewa handphone dan kartu telpon selama dia di
Jepang. Lupa juga berapa biayanya, yang pasti harga sewa hape dan kartunya beda lagi. Ada paket-paketnya juga. Setelah bertanya itu aku kembali menuju tempat semula di depan pintu
keluar untuk kembali mencari sosok Sachiko dan mamanya.
Saat
asik cerita dengan sicowok cirebon, sekitar pukul 09.03 tiba-tiba seseorang
memelukku dari belakang sambil teriak, “efuniiiiii”. Saat itu aku langsung
lihat kebelakang dan teriak, “okaasannnnn”. Aku yang sbelumnya sama sekali
belum pernah bertemu mama Sachiko, tapi feeling aku langsung tau kalau itu mama
sachiko dan langsung memeluk beliau saking bahagianya. Sachikopun juga gak
begitu jauh langsung berlari mengikuti dan berteriak memanggil namaku sambil
berpelukan. Kayak teletubis aja kami berteriak dan berpelukan sampai orang-orang memperhatikan kami.
Tampang kucel gak mandi seharian hihihih
Sangat
kaget, histeris dan sungguh tidak bisa dipercaya akupun bisa bertemu mereka.
Sachiko langsung memberi aku jaket tebal agar aku tidak kedinginan. Lagi-lagi aku
meneteskan sedikit airmata saking senang dan bahagianya aku bisa bertemu mereka
dan bisa sampai di Jepang dengan selamat. Rasanya benar-benar bagaikan mimpi.
Akupun
pamitan dengan sicowok cirebon yang masih menunggu jemputannya. Dengan penuh
bahagia sambil bercerita aku, okaasan (mama), dan sachiko berjalan menuju
tempat parkir. Selama perjalanan kami berfoto dan masih tidak menyangka kalau
aku beneran telah berada di Jepang. Di dalam mobil pun aku benar-benar masih
tidak menyangka kalau aku telah sampai di Jepang. Okaasan langsung dengan
khawtair menanyakan aku sudah makan apa belum dan langsung mengajakku untuk
makan pagi.
Selama
perjalanan mataku tak hentinya lihat sekeliling. Memperhatikan negara impian
yang telah aku temui. Perjalanan dari bandara Kansai (Kansai KuuKou) menuju pusat kota (pulau honshu) melewati jalan layang di lautan. Karena bandara kansai itu sendiri berada jauh dan terpisah ditengah lauatan seperti
sebuah pulau atau bandara yang terapung. Aku langsung kagum dan sangat takjub lihat kehebatan Jepang
membangun jalan layang di atas lautan.
Kansai (KIX) Osaka |
![]() |
Kansai (KIX) Osaka |
http://www.lifeshot.jp/files/photos/1169424621/1170564954_o.jpg
0 komentar
Hii All.. Thanks for visiting my blog.. Please leave your comment and connect each other.. Thankyou ^.^