Japan Language

Kalimat Tunggal dan Majemuk dalam Bahasa Jepang

15.00.00

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Bahasa adalah suatu kebutuhan yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Sampai saat ini, kita sendiri masih sering menemukan permasalahan dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar. Selain itu, masih banyak orang yang belum memahami berbagai jenis penggunaan bahasa, baik secara tulisan maupun lisan. Bahkan sering terjadi kesalahpahaman dikarenakan bentuk kalimat tersebut berbeda-beda. Namun kebanyakan orang yang tidak tahu bahwa kalimat yang ada dalam teori bahasa itu berbeda-beda. Padahal secara konteks, dua kalimat atau lebih yang memiliki pola yang berbeda, telah memiliki jenis tersendiri.  

Seperti yang telah kita ketahui bahwa kajian linguistik terbagi dalam beberapa tataran, yaitu tataran fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, tataran semantik, dan tataran leksikon. Pada kesempatan ini, akan dibatasi penulisannya pada tataran sintaksis yang dalam bahasa Jepang disebut togoron. Berkaitan dengan sintaksis, makalah ini lebih mengacu pada bentuk kaliamat yang membahas kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tersebut akan dibahas dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Penjelasan dilengkapi dengan contoh-contoh kalimatnya.

1.2    Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Selain itu, juga akan dibahas dalam bahasa Jepang, karena pola kalimatnya berbeda dengan bahasa Indonesia. Contoh-contoh yang ada berguna untuk menambah pemahaman makna dari bentuk kalimat tersebut.

1.3   Rumusan Masalah
a.       Pengertian kalimat
b.      Jenis-jenis kalimat
c.       Pengertian kalimat tunggal dan contoh
d.      Pengertian kalimat majemuk dan contoh

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.       Pengertian kalimat
Kalimat ((ぶん)) adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjugasi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final.
例:
·       いってきます!( kalimat )
·       いってきます    ( frasa )

2.2.       Jenis-jenis Kalimat
Jenis-jenis kalimat dapat dibagi-bagi berdasarkan berbagai sudut pandang.
Diantara jenis kalimat itu adalah :
a.         Kalimat mayor dan kalimat minor
b.         Kalimat inti dan kalimat transformasional
c.         Kalimat tunggal dan kalimat majemuk
d.        Kalimat verbal dan kalimat non verbal
Sesuai dengan latar belakang pembuatan makalah ini, maka akan dibahasa jenis kalimat berdasarkan jumlah klausanya, yaitu kalimat tunggal ( 短文(たんぶん) ) dan kalimat majemuk (複文(ふくぶん)).
2.3      Kalimat Tunggal ( 短文 )
Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu pola kalimat, yang hanya terdiri dari dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan itu tidak boleh membentuk pola yang baru. Dengan kata lain, kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa ( setsu ). Kalimat yang terdiri dari satu setsu ini disebut tanbun.

Batasan ini menegaskan sekali lagi kepada kita bahwa semua kalimat inti termasuk dalam pengertian Kalimat Tunggal, sedangkan sebagian dari Kalimat Luas juga termasuk Kalimat Tunggal.
Dapat kita lihat contoh dalah bahasa Indonesia, yaitu :
•  Adik menangis : adalah kalimat mayor, kalimat tunggal, dan kalimat inti, bukan kalimat luas.
•  Menangis adik : adalah kalimat mayor, kalimat tunggal, tetapi bukan kalimat inti, dan bukan kalimat luas.
•  Kemarin saya belajar saja di rumah : kalimat mayor, kalimat tunggal, bukan kalimat inti, tetapi kalimat luas.
Sebaliknya kalimat-kalimat tunggal yang diperluas sekian macam hingga unsur-unsur baru itu membentuk satu atau lebih pola kalimat lagi, maka kalimat itu desibut Kalimat Majemuk. Jadi dalam kalimat majemuk akan kita junpai minimal dua pola kalimat dan tiap-tiap pola boleh diperluas lagi dengan satu atau lebih unsur–unsur tambahan.
            Sama halnya dengan bahasa Indonesia, berdasarkan jumlah klausanya dalam bahasa Jepang, dalam kalimat tunggal juga terdapat satu klausa berupa informasi.
例:
·         山田(やまだ)さんは医者(いしゃ)です。
( Yamada adalah dokter ).
·         (はる)()た。
( Musim semi telah datang ).

Pada kalimat bahasa Jepang di atas, kalimat pertama adalah kalimat mayor, kalimat tunggal, dan bukan kalimat luas. Sebaliknya, kalimat luas adalah kalimat mayor, kalimat tunggal sekaligus kalimat luas.

2.4      Kalimat Majemuk ( 複文 )
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat tunggal yang diperluas sedemikian rupa hingga unsur-unsur kalimat baru itu membentuk satu atau lebih pola kalimat lagi. Oleh sebab itu, dalam kalimat majemuk akan ditemui paling kurang dua pola kalimat, dan tiap-tiap pola kalimat boleh diperluas lagi dengan satu atau lebih unsur tambahan.
Contoh :
1.        Ali menyelesaikan perkerjaannya setelah ia pulang dari berjalan – jalan.
2.        Adik bermain di perkarangan, tetapi kakak melarangnya.
3.        Kita sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa semua ketidakadilan akan hancur.

Dalam menentukan macam-macam kalimat di atas, pertama-pertama harus meredosir kalimat-kalimat luas itu ke dalam kalimat intinya atau dengan kata lain mencari pola-pola kalimat-kalimat intinya sebagai berikut :
1.        Adik menyelesaikan dan ia pulang.
2.        Adik bermain dan kakak melarang.
3.        Kita bersyukur dan ketidakadilan.

Dalam bahasa Indonesia, ada macam-macam kalimat majemuk yang terbagi atas :

(1)     Kalimat Majemuk Setara (Kalimat Majemuk Koordinatif)
Kalimat majemuk setara disebut juga dengan kalimat majemuk koordinatif. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang klausa-klausa pembentuknya memiliki kedudukan yang setara dan sederajat.

Oleh sebab itu, pada unsur pembentuknya yang berupa pola-pola tertentu tidak ada yang disebut sebagai induk kalimat dan tidak pula yang disebut anak kalimat. Semua unsurnya memiliki kedudukan yang sejajar.
Contoh :
Dan, atau, lalu, tetapi, kemudian, melainkan, sedangkan.
1.         Kakak menangkap ayam itu dan ayah menyemblihnya.
2.         Dia datang dan duduk di sebelah saya.
apabila ada unsur klausa yang sama, maka biasanya unsur yang sama itu dirapatkan. Seperti pada contoh kalimat kedua, unsur subjek pada klausa kedua tidak ditampilkan lagi karena sama dengan subjek pada klausa pertama. Dalam buku tatabahasa tradisional, kontruksi kalimat seperti itu disebut juga kalimat majemuk rapatan.

(2)     Kalimat Majemuk Bertingkat ( Kalimat Majemuk Subordinatif )
Kalimat majemuk bertingkat disebut juga dengan kalimat majemuk subordinatif. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang klausa pembentuknya tidak sejajar, yang terdiri atas klausa atasan ( induk kalimat ) dan klausa yang lain merupakan klausa bawahan ( anak kalimat ).
Contoh :
Jika, kalau, apabila, andaikata, sebab, karena, ketika, bahwa, agar, supaya, meskipun, walaupun.
1.         Penelitian itu cukup bagus meskipun datanya tidak lengkap.
2.         Tanaman itu perlu disiram agar tidak layu.
3.         Pemimpin proyek tidak menyetujui lokasi itu karena sering dilanda banjir.

(Kalimat nomor 3 salah, karena S pada S anak dan induk tidak sama) maka munculkan kedua-dua subjek-subjeknya.

(3)      Kalimat Majemuk Campuran ( Kalimat Majekmuk Kompleks )
Kalimat majemuk campuran atau yang disebut juga dengan kalimat majemuk komplek adalah janis kalimat majemuk yang terdiri dari tiga klausa atau lebih, di mana ada yang dihubungkan secara koordinatif dan ada pula yang dihubungkan secara subordinatif. Jadi, kalimat majemuk ini merupakan campuran dari kalimat majemuk koordinatif dan kalimat majemuk subordinatif.
Contoh :
1.    Nenek membaca  komik karena kakek tidak ada di rumah dan tidak ada perkerjaan lain yang harus diselesaikan.
Kalimat di atas terdiri dari tiga buah klausa, yaitu (1) nenek membaca komik, (2) kakek tidak ada di rumah, dan (3) tidak ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Kalimat majemuk ( 複文 ) dalam bahasa Jepang, sama halnya dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, dimana informasi yang diberikan lebih dari satu. Selain itu, pada kalimat terdapat klausa utama / induk kalimat, klausa tambahan / anak kalimat, dan klausa pelengkap yang menerangkan subjek atau objek. Kalimat ini dibentuk dari beberapa buah setsu yang dalam bahasa jepang disebut fukubun.
例:
1.(はは)病気(びょうき)(あさ)ごはんを料理(りょうり)しませんでした
( Karena ibu sakit, tidak masak sarapan pagi ).
2.今朝(けさ)(わたし)先生(せんせい)高校(こうこう)(おし)えたのをあった。
( Tadi pagi saya bertemu guru yang mengajar di SMA ).
Pada kalimat pertama, Karena ibu sakit merupakan klausa tambahan. Kemudian Tidak masak sarapan pagi merupakan klausa utama.
Jadi dalam bahasa Jepang terbalik, karena yang di belakanglah yang menjadi inti kalimat.

BAB III
PENUTUP
3.1      Kesimpulan
Kesimpulannya, tunggal dan majemuknya suatu kalimat, haruslah dilihat dari jumlah klausanya ( setsu ) atau banyaknya pola kalimat yang ada pada sebuah kalimat. Jika kalimat tersebut hanya terdiri dari satu buah setsu atau hanya ada satu pola kalimat, maka kalimat itu disebut kalimat tunggal ( tanbun ). Sedangkan kalimat yang dibentuk dari beberapa buah setsu atau yang terdiri dari dua pola kalimat atau lebih, kalimat itu disebut kalimat majemuk ( fukubun ).

Selain itu, kalimat majemuk dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia terbalik. Dalam bahasa Indonesia, kalimat pertama merupakan inti kalimat. Berbeda dalam bahasa Jepang, yang di belakanglah yang menjadi inti kalimat.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjianto dan Dahidi, ahmad. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : Kesaint Blank.

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung :
Humaniora.

http://tata-bahasa.110mb.com/Sintaksis%20II.htm (2011-03-12 10:43 PM)

You Might Also Like

4 komentar

  1. This is very useful for me. thank you sister your information very good, I am glad can visit your blog.

    don't forget to visit back may blog: obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal.
    thanks before.. greetings sister

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal. terimakasih atas kunjunganya.. :)

      Hapus
  2. sumimaseng.. saya ingin menanyakan kanji kalimat majemuk sepertinya salah, karena saat ini saya sedang mempelajari linguistik bahasa jepang tentang kalimat majemuk dan kompleks. kanji 複文 berarti kalimat kompleks, sementara kalimat majemuk kanjinya 重文.

    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo..
      Terimakasih sudah berkunjung.
      Salam kenal ya.
      Nanti saya cek dan coba perbaiki yaa,,,

      Hapus

Hii All.. Thanks for visiting my blog.. Please leave your comment and connect each other.. Thankyou ^.^