Japan Culture

TANKA DAN MANYOUSHUU

19.38.00



A. Tanka 

Tanka (sajak pendek) adalah salah satu bentuk waka yang terdiri dari 5 baris, dan mengikuti pola mora: 5-7-5-7-7. Bentuk puisi ini terbentuk dan dikumpulkan pada periode akhir penyusunan Kojiki dan Nihon Shoki, serta periode awal penyusunan Man'yōshū (sekitar abad ke-7 hingga abad ke-8). Hingga kini, tanka masih merupakan bentuk puisi yang populer di Jepang

Istilah tanka (sajak panjang) dipakai untuk membedakannya dari bentuk lain waka yang disebut chōka (sajak panjang). Namun chōka tidak lagi ditulis orang, sehingga wakasering hanya berarti tanka. 

Tanka usianya lebih tua dari Haiku tetapi tidak seterkenal Haiku. Tanka telah dikenal sebagai salah satu jenis puisi di Jepang sekitar 1300 tahun. Tanka biasanya dibuat setelah selesainya sebuah peristiwa, kejadian atau suatu perayaan yang spesial. 

Tanka cenderung lebih panjang dari Haiku, dan itu memberikan ruang kapada para penyair untuk lebih dapat mengekspresikan perasaannya dengan lebih dalam. 

Secara khusus, Tanka ditulis atas perasaan seseorang. Dalam menulis puisi jenis ini, pertama yang harus ditulis adalah tentang sesuatu yang disenangi dan memiliki hasrat atas sesuatu tersebut. Sebagai contoh yaitu tentang alam, tentang suatu tempat, keluarga, cinta atau kehidupan sehari-hari yang menyenangkan dan merupakan sesuatu yang dianggap benar. 

Menulis Tanka dengan baik akan menciptakan kecemerlangan penggambaran atau mendapat kesan yang mendalam yang sangat berkaitan dengan perasaan. Jenis puisi seperti ini memberikan penyair kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya dengan cara yang unik. 

Berikut ini adalah tanka karya Kakinomoto no Hitomaro dari antologi puisi Hyakunin Isshu


足日木乃 
Ashibiki no 

山鳥之尾乃 
Yamadori no o no 

四垂尾之 
Shidari o no 

長永夜乎 
Naganagashi yo o 

一鴨將宿 
Hitori kamo nemu 


Kata ashibiki adalah salah satu ungkapan (makurakotoba) yang berarti gunung. Dari baris kedua, yamadori adalah ayam pegar berekor panjang (Yamadori no o no). Ayam pegar jantan dan betina dipercaya tidur terpisah oleh lembah gunung. Bagaikan ekor ayam pegar jantan yang panjang menjuntai (Shidari o no). Malam-malam yang panjang (Naganagashi yo o), haruskah dilewatkan tidur sendiri (Hitori kamo nemu). 


B. Manyooshuu 

Manyōshū adalah antologi puisi tertua di Jepang dari paruh kedua abad ke-7 hingga paruh kedua abad ke-8. Buku ini terdiri dari 20 volume, dan hingga kini salinannya masih dapat dibaca. 

Isinya adalah waka yang ditulis oleh berbagai kalangan, mulai dari kaisar Jepang, bangsawan istana, hingga pegawai pemerintah, dan prajurit di garis depan Kyushu. Keseluruhan syair yang dikumpulkan berjumlah lebih dari 4.500 syair. Penyusunan diperkirakan selesai pada tahun 759

Manyōshū ditulis dalam aksara kanji untuk melambangkan bunyi dan arti bahasa Jepang. Sepintas lalu, naskah Manyōshū terlihat seperti ditulis dalam bahasa Tionghoa Klasik. Sistem penulisan yang dipakai dalam Manyōshū disebut manyōgana. Ketika buku ini disusun, aksara kana belum diciptakan di Jepang. Aksara kanji diambil dari bahasa Tionghoa untuk melambangkan bunyi bahasa Jepang. 

Manyōshū diperkirakan sebagai karya yang dibuat atas perintah kaisar, dan nama penyusun tidak diketahui. Buku ini kemungkinan disusun oleh Ōtomo no Yakamochi atau Tachibana no Moroe. Ōtomo no Yakamochi sekarang ini lebih sering disebut-sebut sebagai penyunting Manyōshū. Walaupun demikian, ia sendiri bukanlah satu-satunya penyunting. Setiap volume kemungkinan disusun oleh kelompok penyunting yang berbeda-beda, dengan Ōtomo no Yakamochi sebagai editor kepala. 

Manyōshū secara keseluruhan terdiri dari 20 volume. Sewaktu disusun, buku ini diperkirakan tidak disusun secara berurutan mulai dari volume 1 hingga volume 20. Penyuntingnya diperkirakan memasukkan beberapa volume hasil karya penyunting lain, namun hasil akhirnya berupa 20 volume yang disusun secara kronologis. 

Isi masing-masing volume : 

· Volume 1: zōka (puisi serbaneka) 

Disusun secara kronologis menurut nama kaisar. 

· Volume 2: 

Disusun secara kronologis menurut nama kaisar. Isinya termasuk banka (elegi) karya Kakinomoto no Hitomaro

· Volume 3: zōka, puisi analogi, dan puisi elegi 

· Volume 4: puisi tanya-jawab (sōmon-ka), di antaranya terdapat puisi tanya-jawab Ōtomo Yakamochi dengan para wanita. 

· Volume 5: zōka, termasuk di antaranya waka karya Otomo no Tabito 

· Volume 6: zōka 

· Volume 7: zōka, puisi analogi (hiyu), dan banka (elegi) 

· Volume 8: waka yang disusun menurut musim, termasuk di antaranya zōka dan sōmon-ka 

· Volume 9: zōka, puisi analogi (hiyu), dan banka (elegi) 

· Volume 10: waka menurut musim 

· Volume 11: sedōka

· Volume 12: waka karya anonim 

· Volume 13: chōka dan hanka

· Volume 14: azuma uta (puisi mengenai provinsi di Kanto

· Volume 15: waka karya orang yang dikirim ke Silla dan karya Nakatomi no Yakamori

· Volume 16: waka berisi legenda 

· Volume 17-20: catatan perjalanan Ōtomo no Yakamochi dalam bentuk waka. 


C. Kesimpulan 

Tanka merupakan salah satu bentuk puisi yang populer di Jepang, dan merupakan waka yang terdiri dari 5 baris. Tanka lebih panjang dari haiku dan merupakan perasaan seseorang. Sedangkan manyooshuu adalah antalogi puisi tertua di Jepang yang ditulis oleh berbagai kalangan. Namun nama penyusunya tidak diketahui. 


Sumber Referensi 

http://id.wikipedia.org/wiki/Many%C5%8Dsh%C5%AB di unduh Selasa, 18 September 2012, jam 20.44 WIB 

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanka di unduh Selasa, 18 September 2012, jam 20.32 WIB 

http://mediasauna.multiply.com/journal/item/2/Mengenal_Puisi_Jepang di unduh Selasa, 18 September 2012, jam 19.46 WIB

You Might Also Like

2 komentar

  1. jauh-jauh nyari soal manyoushu nemu elu lagi... bosyen cyiin hahha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. マジか~ そんなに人気かな。。私のブログ~嬉しい。。笑笑

      Hapus

Hii All.. Thanks for visiting my blog.. Please leave your comment and connect each other.. Thankyou ^.^