Japan Language

Unsur Kalimat dalam Bahasa Jepang

15.05.00

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai sarana interaksi dalam terjalinnya sebuah komunikasi.

Sebagai mahasiswa fakultas sastra yang mempelajari tentang bahasa, kita mempelajari dan mengkaji berbagai persoalan linguistik dan berbagai tatarannya, salah satunya tataran sintaksis. Tataran sintaksis pun memiliki satuan-satuan sintaksis yang berupa frasa, klausa, dan kalimat. Pada makalah ini penulis mambatasi tulisannya pada unsur-unsur kalimat dalam bahasa Jepang. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang apa saja unsur-unsur kalimat yang terdapat dalam bahasa Jepang.

1.2              Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur kalimat dalam bahasa Jepang.

1.3              Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu apa sajakah unsur kalimat dalam bahasa Jepang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Unsur Kalimat
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjugasi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final. (Chaer. Abdul, 2003: 240).

Kalimat dalam bahasa Jepang terbentuk dari perpaduan beberapa jenis kata       (ひんし) yang disusun berdasarkan aturan gramatikalnya. Jenis kata pembentuk kalimat tersebut terdiri dari めいし (nomina), どうし (verba), けいようし (adjektiva), じょどうし (kopula), じょし (partikel), せつぞくし (kata sambung), ふくし(kata keterangan), dan かんどうし (kata seru).

Di antara jenis kata, ada yang bisa berdiri sendiri membentuk suatu kalimat meski hanya satu kata, dan ada juga yang tidak bisa berdiri sendiri.. jabatan setiap kata tersebut dalam kalimat dapat berfungsi sebagi subjek, predikat, objek, dan yang lainnya. Jabatan kata dalam kalimat tersebut dijadikan sebagai unsur suatu kalimat.

Unsur kalimat dalam bahasa Jepang secara garis besar terdiri dari  subjek (しゅご), predikat (じゅつご), objek (たいしょうご), keterangan (じょうきょうご), modifikator (しゅうしょくご), dan penyambung (せつぞくご).
1.      Subjek (しゅご)
Adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu kalimat.

2.      Predikat (じゅつご)
Adalah sebagai unsur kata kerja.

3.      Objek (たいしょうご)
Adalah unsur yang dikenai kerja oleh subjek.
4.      Keterangan (じょうきょうご)
Unsur keterangan mencakup keterangan tempat, waktu, alat, penyerta, dan sebagainya.
Kata keterangan biasanya diletakkan setelah subjek dan digunakan untuk menerangkan kata sifat ataupun kata kerja yang mengikutinya.
Contoh :
きょう   ほんとうに  つかれました
(hari ini benar-benar lelah.)

5.      Modifikator (しゅうしょくご)
Digunakan untuk memperluas atau menerangkan subjek, objek, penyerta atau yang lainnya, yang dibentuk dengan menggunakan verba, adjektiva, dan nomina.

6.      Penyambung (せつぞくご)
Digunakan untuk menyambung antara klausa (atau kalimat) yang satu dengan kl;ausa yang lain.
Nagayama Isami menjelaskan bahwa yang dimaksud  せつぞくご  ialah kelas kata yang dipakai untuk menghubungkan atau merangkaikan kalimat dengan kalimat atau merangkaikan bagian-bagian kalimat (Isami, 1986: 157).

Contoh :
1.      たろう は (1) 台所 で (4) よごれた (5) 手 を (3) きれい に (5) あらった (2).
(Taro di dapur mencuci tangannya yang kotor dengan memakai sabun sampai bersih.)
2.      しかし (6), 花子 は (1) 自分 の (5) 部屋 で (4) お母さん 買って くれた (5) しょうせつ を (3) 読んで いる (2).
(Tetapi, Hanako di kamarnya sedng membaca novel yang dibelikan oleh ibunya.)

Angka-angka pada contoh di atas menunjukkan : (1) subjek, (2) predikat,           (3) objek, (4) keterangan, (5) modifikator, (6) penyambung.  Semua unsur kalimat atau bagian kalimat tersebut disusun menjadi kalimat yang benar, karena mematuhi kidah tata kalimat yang berlaku dalam bahasa Jepang (ぶんぽう), sehingga melahirkan berbagai pola kalimat (ぶんけい).
kalimat berfungsi untuk menyampaikan suatu makna. Predikat suatu kalimat merupakan bagian terpenting, karena fungsi dan makna suatu kalimat tergantung pada bentuk predikatnya.

BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjugasi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final. (Chaer. Abdul, 2003: 240).

Unsur kalimat dalam bhasa Jepang secara garis besar terdiri dari  subjek (しゅご), predikat (じゅつご), objek (たいしょうご), keterangan (じょうきょうご), modifikator (しゅうしょくご), dan penyambung (せつぞくご).

Subjek adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu kalimat. Prediket adalah sebagai unsur kata kerja. Sedangkan objek adalah unsur yang dikenai kerja oleh subjek. Unsur keterangan mencakup keterangan tempat, waktu, alat, penyerta, dan yang lainnya, sedangkan modifikator digunakan untuk memperluas atau menerangkan subjek, objek, penyerta atau yang lainnya yang dibentuk dengan menggunakan verba, djektiva, dan nomina.

DAFTAR PUSTAKA

Sutedi. Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora
Mypraymylife.blogspot.com/.../unsur-kalimat-dalam-bahasa-jepang.html

You Might Also Like

2 komentar

Hii All.. Thanks for visiting my blog.. Please leave your comment and connect each other.. Thankyou ^.^